Sindir Superjet 100 di Twitter, pramugari Aeroflot dipecat













Pramugari dari maskapai penerbangan terbesar Rusia Aeroflot dipecat lantaran menuliskan komentar menyinggung di akun Twitter milik dia soal jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di lereng Gunung Salak, Jawa Barat, Indonesia, seperti dilansir dari kantor berita resmi Rusia Ria Novosti, Jumat (11/5).

Pramugari yang dipecat itu bernama Ekaterina Solovyova. "Huh? Superjet benar jatuh? Hahaha! Pesawat ini memuakkan, sangat disayangkan itu tidak terjadi di Aeroflot, kalau
terjadi mungkin akan berkurang satu," tulis Solovyova di akun Twitter miliknya.

Laman Solovyova dengan komentar miringnya itu disimpan oleh pengguna Twitter lain lalu dikirim ke manajemen Aeroflot. Walau akhirnya dia menghapus semua komentar dan halaman di media sosial lainnya, tapi maskapai keburu memecat dia.

Aeroflot mengoperasikan enam pesawat Sukhoi Superjet 100. Sebelumnya mereka mengandalkan pesawat buatan Boeing dan Airbus buat menggantikan armada pesawat Rusia yang sudah berumur.

Setelah proyek pesawat komersial Sukhoi itu dinyatakan berhasil, pemerintah Rusia mendesak agar Aeroflot menggunakan pesawat itu dalam armadanya sebagai pembuktian kepada dunia kalau produk itu tangguh dan bisa bersaing dengan pesawat penumpang buatan Boeing dan Airbus.

Pesawat Sukhoi Superjet 100 Rabu lalu sedang mengadakan unjuk kebolehan sebagai rangkaian pertunjukan keliling yang dilakukan oleh pabrik Sukhoi Civil Aircraft di sejumlah negara di Asia Tenggara dan Asia Tengah. Pesawat itu mengangkut 47 orang, delapan di antaranya warga negara Rusia.

Sukhoi Superjet-100 ini hilang kontak dengan menara pengawas pada pukul 14.33, dengan koordinat terakhir 6 derajat 43' o8 Lintang Selatan dan 106 derajat 43' 15 Bujur Timur atau wilayah Gunung Salak, Jawa Barat.

Hingga berita ini diturunkan, 12 korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di sekitar lereng Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Rabu lalu sudah ditemukan tadi pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Semuanya tewas.

Regu penyelamat Indonesia yang terdiri dari beberapa elemen hingga kini terus melakukan proses evakuasi. Rusia juga telah menerjunkan tim penyelamat elit Centrospas sebanyak 42 orang dengan peralatan mumpuni.

sumber